Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Obat Tradisional

Blog ini berisi kumpulan artikel obat-obatan tradisional dari khasanah tanaman obat dan herbal yang tumbuh di bumi Nusantara.

Peluang Usaha

Rabu, 29 Desember 2010

Obat Tradisional : Khasiat Kunyit Putih

Rabu, 29 Desember 2010
1 komentar
Obat tradisional - Kunyit Putih
Tanaman obat tradisional Kunyit Putih (curcuma mangga), adalah termasuk anggota keluarga besar Curcuma, mengandung zat kurkumin. Dalam buku Encyclopedia of Medical Plants dinyatakan, kurkumin mempunyai khasiat sebagai obat tradisional anti-oksidan dan anti-inflamasi. Bahkan khasiat anti-oksidannya lebih kuat dari vitamin E, sedangkan khasiat anti-inflamasinya lebih kuat daripada hidrokortison kimia/sintetis.

Menurut laporan American Institute of Cancer Report yang dimuat The New York Times akhir Juli 1999, kanker dapat dicegah dengan kunyit. Zat anti-oksidan pada kunyit berfungsi mencegah kerusakan asam deoksiribonukleat (senyawa yang menyusun gen), karena kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker.

Sedangkan kurkumin bersama feruloyl dan 4-hydroxy-cinnamoyl adalah senyawa anti-inflamasi yang terdapat pada rimpang kunyit.

Kesimpulannya, kedua kandungan obat tradisional kurkumin tersebut sangat berperan dalam memerangi kanker, yaitu mencegah kerusakan gen sekaligus mencegah peradangan (inflamasi), karena pada penyakit kanker selalu terjadi inflamasi.

Penetrasi ke dalam sel kanker

Hasil penelitian Dr. Retno S Sudibyo yang dimuat dalam Tempo 30 Mei 1999 menyebutkan bahwa Curcuma mangga mengandung “protein toksis”. Sejenis Ribosome in Activating Protein (RIP). Inilah protein yang mampu menonaktifkan Ribosom, sehingga sintesa protein di dalam sel terganggu. Protein tersebut lebih mudah melakukan penetrasi ke dalam sel kanker daripada sel sehat. Akibatnya sel kanker tidak dapat berkembang biak. Karena sel kanker memiliki batas umur, maka lama kelamaan akan habis dengan sendirinya.

Dari uraian tersebut terlihat tiga manfaat Curcuma mangga sebagai obat tradisional  memerangi kanker, yaitu :

* RIP memblokade pengembangbiakan sel kanker, sehingga lama-lama akan habis.
* Antioksidan pada kurkumin mencegah kerusakan gen dimana kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker.
* Zat anti inflamasi pada kurkumin bermanfaat menghilangkan peradangan padahal kanker selalu disertai peradangan.
* Karena Curcuma mangga termasuk bahan alami, maka pemakaian dalam jangka panjang sekalipun, tetap aman bagi manusia.

Pencegahan tetap lebih baik

Tidak semua penyakit kanker mudah dideteksi sejak dini. Malah ada beberapa kasus yang baru diketahui setelah menginjak stadium lanjut. Dr. Sjahrul Sjamsudin, Sp. OG dari FKUI / RSCM pernah menguraikan kanker ovarium merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer), dengan angka survival hanya 30%. Dari data RSCM diketahui bahwa terdapat 10 kasus kanker ovarium setiap bulan. Dikatakan juga, sekitar 70% dari kasus kanker itu (Kompas, 2 Agustus 2000) diketahui ketika telah menyebar.

Seorang ahli lain, dr. Samsuridjal menerangkan bahwa dikalangan pria, umumnya pada usia 45 tahun, terjadi pembesaran prostat secara perlahan-lahan.

Dalam literatur tentang gangguan pembesaran prostat disebutkan adanya dua kemungkinan, yaitu pembesaran sel (hipertropi) dan peningkatan jumlah sel (hiperplasia). Salah satu dari keduanya dapat berkembang menjadi kanker prostat (Kompas 26 Desember 1999 dan Senior 07/19 Agustus 1999).

Kita semua mengetahui bahwa obat kanker adalah untuk mengobati penderita kanker. Bukan untuk orang sehat. Curcuma mangga bukanlah obat, tetapi lebih tepatnya sebagai obat tradisional dengan bahan alami yang berkhasiat untuk menghambat laju pengembangbiakan sel kanker, sekaligus bermanfaat untuk mencegah kerusakan gen – salah satu penyebab timbulnya kanker.

Sifat dari kandungan Curcuma mangga, yaitu RIP adalah menghambat laju pengembangbiakan sel kanker, sehingga efek terapinya bersifat tidak langsung yaitu menunggu matinya sel kanker itu sendiri.

Kesimpulannya, efek terapi dengan bahan alamiah ini memerlukan waktu yang relatif panjang. Hasil kemajuan penderita juga relatif pelan, yang berarti memerlukan kesabaran. Namun kenyataan yang mendukung yaitu bahwa Curcuma mangga adalah obat tradisional  dari bahan alami, sehingga aman bagi penderita

Takaran untuk mengkonsumsi Curcuma mangga

* Untuk penyembuhan : 4 – 5 kali sehari, satu sendok teh ( diseduh dengan setengah gelas air ).
* Untuk pencegahan : 1 – 2 kali sehari, satu sendok teh

ARTIKEL DI MAJALAH INTISARI/NOVEMBER 2000 hal 61-62

read more

Obat Tradisional : Khasiat Kunyit

0 komentar
Obat Tradisional - Kunyit
(Curcuma Longa)
Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman herba berimpang dari keluarga jahe-jahean (Zingiberaceae), yang berasal dari daerah tropis Asia Selatan. Tanaman ini memerlukan temperatur 20 °C hingga 30 °C serta curah hujan yang rutin untuk tumbuh normal.

Bagian tanaman obat tradisional yang banyak digunakan adalah rimpangnya. Rimpang kunyit digunakan secara luas pada bidang makanan. Kari adalah salah satu jenis makanan yang menggunakan kunyit. Zat warna kuning pada tanaman  obat tradisional  kunyit (berkode E100) ini dimanfaatkan untuk melindungi produk makanan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Bila digunakan bersama zat warna lain, yakni annatto (E160b), kunyit dapat dimanfaatkan untuk memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan margarin.

Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman  obat tradisional  ini adalah kurkumin (sejenis senyawa polifenol) dan minyak atsiri. Kurkumin adalah senyawa aktif pada kunyit, yang terdapat dalam dua bentuk tautomer, yakni bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol pada fase larutan.

Penelitian pada tahun 2004 di University of California menunjukkan bahwa kurkumin dapat menghambat penumpukan senyawa beta amiloid yang merusak pada otak penderita penyakit Alzheimer’s dan juga menguraikan plak-plak yang telah ada sebelumnya.

Diketahui pula bahwa kurkumin merupakan senyawa penghambat MAO-A (monoamin oksidase) yang kuat pada dosis di atas 150 mg/kg. Khasiat penghambatan terhadap MAO-B ialah pada dosis di atas 550 mg/kg.

Di Indonesia, selain sebagai bumbu, kunyit juga digunakan sebagai bahan obat bahkan untuk kecantikan, baik berdiri sendiri maupun dicampur dengan tanaman obat lainnya.

Berikut manfaat  obat tradisional kunyit dan cara menggunakannya:

1.  Obat tradisional menghilangkan bau amis saat menstruasi.

Ambil 1 jari kunyit kuning, cuci bersih iris tipis. Ambil asam Jawa 1/2 sendok teh. Campur kunyit dan asam dengan gula aren atau gula Jawa sesuai selera. Seduh dengan air satu gelas, saring, minum setelah makan siang. Lakukan selama Anda mengalami menstruasi.

2.  Obat tradisional mengurangi sakit maag.

Ambil 1 jari kunyit kuning, parut, peras, saring. Tambahkan 1/2 gelas air hangat dan madu sesuai selera. Minum setelah makan siang. Lakukan 7-10 hari.

3.  Obat tradisional  bronchitis atau batuk kronis.

Ambil 1 jari rimpang kunyit kuning iris tipis-tipis, 1 jari jahe iris tipis-tipis dan gula merah secukupnya. Rebus semuanya dengan 2 gelas air hingga tinggal 1 gelas, saring. Minum sehari sekali setelah makan. Lakukan selama 5-7 hari. Jika belum sembuh, dapat diulang.

4.  Obat tradisional tifus.

Ambil 2 rimpang kunyit kuning, 1 batang sereh, dan 1 lembar daun sambiloto. Tumbuk semua bahan sampai halus, beri 1 gelas air matang, saring. Minum 1 hari sekali setelah makan. Lakukan selama 7 hari.

5.  Obat tradisional usus buntu.

Ambil 1 rimpang kunyit, kupas dan parut, ambil airnya. Ambil 1 buah jeruk nipis, peras, ambil airnya. Campur air kunyit dan air jeruk nipis dengan sedikit garam, gula aren atau gula kelapa dan segelas air matang. Minum 1 hari sekali setelah makan. Lakukan 5-7 hari, dapat diulang.

6.  Obat tradisional amandel.

Ambil 1 rimpang kunyit kuning, 1 buah jeruk nipis, 2 sendok makan madu. Kupas dan parut kunyit kuning. Peras jeruk nipis ambil airnya. Campur air kunyit, air jeruk nipis, madu dengan 1/2 gelas air matang. Minum sehari sekali. Lakukan selama 7 hari, dapat diulang.

7.  Obat tradisional penghambat pertumbuhan tumor dan menghambat sel kanker.

Ambil kunyit putih (curcuma zedoaria) 2 jari tangan. Ambil 10 lembar sambiloto dan 5 iris mahkota dewa. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tinggal 1,5 gelas. Minumlah pagi dan malam setelah makan. Lakukan selama 7-10 hari. Dapat diulang. Sebaiknya Anda pantang makan daging merah (kambing dan sapi), seafood, dan mengurangi makan telor agar hasilnya lebih maksimal dan sesuai harapan.

8.  Obat tradisional diare.

Ambil temu putih sebanyak 5-7 butir, cuci, parut. Minum air temu putih sehari sekali setelah makan. Lakukan selama 3-5 har

Kunyit tidak hanya untuk kesehatan namun berkhasiat untuk kecantikan. Bagi wanita terlihat segar, sehat dan cantik itu sangat penting. Kunyit Senyawa THCs (tetrahydrocurcuminoids) pada kunyit bermanfaat sebagai antioksidan dan mencerahkan kulit, sehingga memiliki prospek dalam pembuatan formula kosmetik. . Karena kandungan zat yang terdapat pada kunyit berkhasiat sebagai obat, menjaga tubuh tetap sehat dan awet muda. Kunyit juga bisa digunakan sebagai lulur yang berkhasiat untuk memberi warna segar (kuning langsat) pada kulit tubuh. Selain itu kunyit juga dapat digunakan untuk  obat tradisional menghilangkan jerawat. Kunyit juga dapat sebagai  obat tradisional zat anti septik dan anti radang dapat membantu mengurangi pertumbuhan jerawat bahkan menghilangkannya.

Penggunaan kunyit untuk  obat tradisional kecantikan khususnya untuk masker adalah:
Pilih kunyit yang masih muda (warna kuningnya tidak terlalu pekat) setelah itu kunyit diparut kemudian dijemur lalu dicampurkan dengan tepung beras, sari jeruk dan alpukat. Jika sering digunakan maka kulit menjadi halus dan mulus. Hal ini dikarenakan karena kandungan anti oksidan dalam kunyit.

Saatnya kita melakukan pengobatan secara back to nature, yang mengandung manfaat bagi tubuh manusia dan aman dikomsumsi.

read more

Selasa, 28 Desember 2010

Obat Tradisional : Khasiat Brotowali

Selasa, 28 Desember 2010
0 komentar
Brotowali (Tinospora Crispa) 
Tanaman obat tradisional Brotowali (Tinospora crispa) merupakan tumbuhan yang tumbuh liar di hutan, ladang atau kita juga bisa menanamnya.  Brotowali sangat suka pada tempat yang panas, tumbuhan ini termasuk perdu dan memanjat. Memiliki tinggi batang hingga 2,5 m dengan besar batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat dan memiliki rasa yang pahit. Tumbuhan obat tradisional  ini juga merupakan tumbuhan daun tunggal, bertangkai, dengan bentuk daun seperti jantung atau agak mirip seperti bundar telur berujung lancip, dengan panjang daun 7-12 cm dan lebar 5-10 cm. Bunganya berukuran kecil, dengan warna hijau muda dengan bentuk tandan semu. Tumbuhan ini juga dapat diperbanyak dengan cara stek.

Sifat kimiawi  obat tradisional dan efek farmakologis brotowali :

Brotowali terkenal dengan rasanya yang pahit namun sejuk. Brotowali juga berguna sebagai  obat tradisional  penghilang rasa sakit, penurun panas dan melancarkan meridian.

Nama lain dari tanaman obat tradisional Brotowali adalah : Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); Andawali (Sunda), Antawali (Bali); Shen jin teng (China)

Kegunaan tanaman obat tradisional brotowali:

Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul dan memar.
Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
Kencing manis
BAGIAN YANG DIPAKAI : Batang.

KEGUNAAN :
1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing manis.

PEMAKAIAN : 10 - 15 gr ,  rebus , minum.

PEMAKAIAN LUAR   : Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.

CARA PEMAKAIAN  :
1. Sebagai  obat tradisional Rheumatik :
    1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas.  Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum.  Sehari 3 x 1/2 gelas.

2. Untuk  obat tradisional Demam kuning (icteric)  :
    1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu  secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

3. Obat tradisional Demam :
    2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1    gelas.  Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x1/2 gelas.

4.  Obat tradisional Kencing manis :
    1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4 jari ± 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan,  sehari 2 X 1 gelas.

5.  Obat tradisional Kudis (scabies) :
    3  jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan  ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai  untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.

6.  Obat tradisional Luka  :
    Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x perhari.  Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.

read more
 

Peluang Usaha

"Stop dreaming Start Action!" - Berhentilah bermimpi dan segera ambil langkah, tindakan, action, action dan action!