Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Rabu, 29 Desember 2010

Obat Tradisional : Khasiat Kunyit Putih

Rabu, 29 Desember 2010
1 komentar
Obat tradisional - Kunyit Putih
Tanaman obat tradisional Kunyit Putih (curcuma mangga), adalah termasuk anggota keluarga besar Curcuma, mengandung zat kurkumin. Dalam buku Encyclopedia of Medical Plants dinyatakan, kurkumin mempunyai khasiat sebagai obat tradisional anti-oksidan dan anti-inflamasi. Bahkan khasiat anti-oksidannya lebih kuat dari vitamin E, sedangkan khasiat anti-inflamasinya lebih kuat daripada hidrokortison kimia/sintetis.

Menurut laporan American Institute of Cancer Report yang dimuat The New York Times akhir Juli 1999, kanker dapat dicegah dengan kunyit. Zat anti-oksidan pada kunyit berfungsi mencegah kerusakan asam deoksiribonukleat (senyawa yang menyusun gen), karena kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker.

Sedangkan kurkumin bersama feruloyl dan 4-hydroxy-cinnamoyl adalah senyawa anti-inflamasi yang terdapat pada rimpang kunyit.

Kesimpulannya, kedua kandungan obat tradisional kurkumin tersebut sangat berperan dalam memerangi kanker, yaitu mencegah kerusakan gen sekaligus mencegah peradangan (inflamasi), karena pada penyakit kanker selalu terjadi inflamasi.

Penetrasi ke dalam sel kanker

Hasil penelitian Dr. Retno S Sudibyo yang dimuat dalam Tempo 30 Mei 1999 menyebutkan bahwa Curcuma mangga mengandung “protein toksis”. Sejenis Ribosome in Activating Protein (RIP). Inilah protein yang mampu menonaktifkan Ribosom, sehingga sintesa protein di dalam sel terganggu. Protein tersebut lebih mudah melakukan penetrasi ke dalam sel kanker daripada sel sehat. Akibatnya sel kanker tidak dapat berkembang biak. Karena sel kanker memiliki batas umur, maka lama kelamaan akan habis dengan sendirinya.

Dari uraian tersebut terlihat tiga manfaat Curcuma mangga sebagai obat tradisional  memerangi kanker, yaitu :

* RIP memblokade pengembangbiakan sel kanker, sehingga lama-lama akan habis.
* Antioksidan pada kurkumin mencegah kerusakan gen dimana kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker.
* Zat anti inflamasi pada kurkumin bermanfaat menghilangkan peradangan padahal kanker selalu disertai peradangan.
* Karena Curcuma mangga termasuk bahan alami, maka pemakaian dalam jangka panjang sekalipun, tetap aman bagi manusia.

Pencegahan tetap lebih baik

Tidak semua penyakit kanker mudah dideteksi sejak dini. Malah ada beberapa kasus yang baru diketahui setelah menginjak stadium lanjut. Dr. Sjahrul Sjamsudin, Sp. OG dari FKUI / RSCM pernah menguraikan kanker ovarium merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer), dengan angka survival hanya 30%. Dari data RSCM diketahui bahwa terdapat 10 kasus kanker ovarium setiap bulan. Dikatakan juga, sekitar 70% dari kasus kanker itu (Kompas, 2 Agustus 2000) diketahui ketika telah menyebar.

Seorang ahli lain, dr. Samsuridjal menerangkan bahwa dikalangan pria, umumnya pada usia 45 tahun, terjadi pembesaran prostat secara perlahan-lahan.

Dalam literatur tentang gangguan pembesaran prostat disebutkan adanya dua kemungkinan, yaitu pembesaran sel (hipertropi) dan peningkatan jumlah sel (hiperplasia). Salah satu dari keduanya dapat berkembang menjadi kanker prostat (Kompas 26 Desember 1999 dan Senior 07/19 Agustus 1999).

Kita semua mengetahui bahwa obat kanker adalah untuk mengobati penderita kanker. Bukan untuk orang sehat. Curcuma mangga bukanlah obat, tetapi lebih tepatnya sebagai obat tradisional dengan bahan alami yang berkhasiat untuk menghambat laju pengembangbiakan sel kanker, sekaligus bermanfaat untuk mencegah kerusakan gen – salah satu penyebab timbulnya kanker.

Sifat dari kandungan Curcuma mangga, yaitu RIP adalah menghambat laju pengembangbiakan sel kanker, sehingga efek terapinya bersifat tidak langsung yaitu menunggu matinya sel kanker itu sendiri.

Kesimpulannya, efek terapi dengan bahan alamiah ini memerlukan waktu yang relatif panjang. Hasil kemajuan penderita juga relatif pelan, yang berarti memerlukan kesabaran. Namun kenyataan yang mendukung yaitu bahwa Curcuma mangga adalah obat tradisional  dari bahan alami, sehingga aman bagi penderita

Takaran untuk mengkonsumsi Curcuma mangga

* Untuk penyembuhan : 4 – 5 kali sehari, satu sendok teh ( diseduh dengan setengah gelas air ).
* Untuk pencegahan : 1 – 2 kali sehari, satu sendok teh

ARTIKEL DI MAJALAH INTISARI/NOVEMBER 2000 hal 61-62

read more

Obat Tradisional : Khasiat Kunyit

0 komentar
Obat Tradisional - Kunyit
(Curcuma Longa)
Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman herba berimpang dari keluarga jahe-jahean (Zingiberaceae), yang berasal dari daerah tropis Asia Selatan. Tanaman ini memerlukan temperatur 20 °C hingga 30 °C serta curah hujan yang rutin untuk tumbuh normal.

Bagian tanaman obat tradisional yang banyak digunakan adalah rimpangnya. Rimpang kunyit digunakan secara luas pada bidang makanan. Kari adalah salah satu jenis makanan yang menggunakan kunyit. Zat warna kuning pada tanaman  obat tradisional  kunyit (berkode E100) ini dimanfaatkan untuk melindungi produk makanan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Bila digunakan bersama zat warna lain, yakni annatto (E160b), kunyit dapat dimanfaatkan untuk memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan margarin.

Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman  obat tradisional  ini adalah kurkumin (sejenis senyawa polifenol) dan minyak atsiri. Kurkumin adalah senyawa aktif pada kunyit, yang terdapat dalam dua bentuk tautomer, yakni bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol pada fase larutan.

Penelitian pada tahun 2004 di University of California menunjukkan bahwa kurkumin dapat menghambat penumpukan senyawa beta amiloid yang merusak pada otak penderita penyakit Alzheimer’s dan juga menguraikan plak-plak yang telah ada sebelumnya.

Diketahui pula bahwa kurkumin merupakan senyawa penghambat MAO-A (monoamin oksidase) yang kuat pada dosis di atas 150 mg/kg. Khasiat penghambatan terhadap MAO-B ialah pada dosis di atas 550 mg/kg.

Di Indonesia, selain sebagai bumbu, kunyit juga digunakan sebagai bahan obat bahkan untuk kecantikan, baik berdiri sendiri maupun dicampur dengan tanaman obat lainnya.

Berikut manfaat  obat tradisional kunyit dan cara menggunakannya:

1.  Obat tradisional menghilangkan bau amis saat menstruasi.

Ambil 1 jari kunyit kuning, cuci bersih iris tipis. Ambil asam Jawa 1/2 sendok teh. Campur kunyit dan asam dengan gula aren atau gula Jawa sesuai selera. Seduh dengan air satu gelas, saring, minum setelah makan siang. Lakukan selama Anda mengalami menstruasi.

2.  Obat tradisional mengurangi sakit maag.

Ambil 1 jari kunyit kuning, parut, peras, saring. Tambahkan 1/2 gelas air hangat dan madu sesuai selera. Minum setelah makan siang. Lakukan 7-10 hari.

3.  Obat tradisional  bronchitis atau batuk kronis.

Ambil 1 jari rimpang kunyit kuning iris tipis-tipis, 1 jari jahe iris tipis-tipis dan gula merah secukupnya. Rebus semuanya dengan 2 gelas air hingga tinggal 1 gelas, saring. Minum sehari sekali setelah makan. Lakukan selama 5-7 hari. Jika belum sembuh, dapat diulang.

4.  Obat tradisional tifus.

Ambil 2 rimpang kunyit kuning, 1 batang sereh, dan 1 lembar daun sambiloto. Tumbuk semua bahan sampai halus, beri 1 gelas air matang, saring. Minum 1 hari sekali setelah makan. Lakukan selama 7 hari.

5.  Obat tradisional usus buntu.

Ambil 1 rimpang kunyit, kupas dan parut, ambil airnya. Ambil 1 buah jeruk nipis, peras, ambil airnya. Campur air kunyit dan air jeruk nipis dengan sedikit garam, gula aren atau gula kelapa dan segelas air matang. Minum 1 hari sekali setelah makan. Lakukan 5-7 hari, dapat diulang.

6.  Obat tradisional amandel.

Ambil 1 rimpang kunyit kuning, 1 buah jeruk nipis, 2 sendok makan madu. Kupas dan parut kunyit kuning. Peras jeruk nipis ambil airnya. Campur air kunyit, air jeruk nipis, madu dengan 1/2 gelas air matang. Minum sehari sekali. Lakukan selama 7 hari, dapat diulang.

7.  Obat tradisional penghambat pertumbuhan tumor dan menghambat sel kanker.

Ambil kunyit putih (curcuma zedoaria) 2 jari tangan. Ambil 10 lembar sambiloto dan 5 iris mahkota dewa. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tinggal 1,5 gelas. Minumlah pagi dan malam setelah makan. Lakukan selama 7-10 hari. Dapat diulang. Sebaiknya Anda pantang makan daging merah (kambing dan sapi), seafood, dan mengurangi makan telor agar hasilnya lebih maksimal dan sesuai harapan.

8.  Obat tradisional diare.

Ambil temu putih sebanyak 5-7 butir, cuci, parut. Minum air temu putih sehari sekali setelah makan. Lakukan selama 3-5 har

Kunyit tidak hanya untuk kesehatan namun berkhasiat untuk kecantikan. Bagi wanita terlihat segar, sehat dan cantik itu sangat penting. Kunyit Senyawa THCs (tetrahydrocurcuminoids) pada kunyit bermanfaat sebagai antioksidan dan mencerahkan kulit, sehingga memiliki prospek dalam pembuatan formula kosmetik. . Karena kandungan zat yang terdapat pada kunyit berkhasiat sebagai obat, menjaga tubuh tetap sehat dan awet muda. Kunyit juga bisa digunakan sebagai lulur yang berkhasiat untuk memberi warna segar (kuning langsat) pada kulit tubuh. Selain itu kunyit juga dapat digunakan untuk  obat tradisional menghilangkan jerawat. Kunyit juga dapat sebagai  obat tradisional zat anti septik dan anti radang dapat membantu mengurangi pertumbuhan jerawat bahkan menghilangkannya.

Penggunaan kunyit untuk  obat tradisional kecantikan khususnya untuk masker adalah:
Pilih kunyit yang masih muda (warna kuningnya tidak terlalu pekat) setelah itu kunyit diparut kemudian dijemur lalu dicampurkan dengan tepung beras, sari jeruk dan alpukat. Jika sering digunakan maka kulit menjadi halus dan mulus. Hal ini dikarenakan karena kandungan anti oksidan dalam kunyit.

Saatnya kita melakukan pengobatan secara back to nature, yang mengandung manfaat bagi tubuh manusia dan aman dikomsumsi.

read more

Selasa, 28 Desember 2010

Obat Tradisional : Khasiat Brotowali

Selasa, 28 Desember 2010
0 komentar
Brotowali (Tinospora Crispa) 
Tanaman obat tradisional Brotowali (Tinospora crispa) merupakan tumbuhan yang tumbuh liar di hutan, ladang atau kita juga bisa menanamnya.  Brotowali sangat suka pada tempat yang panas, tumbuhan ini termasuk perdu dan memanjat. Memiliki tinggi batang hingga 2,5 m dengan besar batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat dan memiliki rasa yang pahit. Tumbuhan obat tradisional  ini juga merupakan tumbuhan daun tunggal, bertangkai, dengan bentuk daun seperti jantung atau agak mirip seperti bundar telur berujung lancip, dengan panjang daun 7-12 cm dan lebar 5-10 cm. Bunganya berukuran kecil, dengan warna hijau muda dengan bentuk tandan semu. Tumbuhan ini juga dapat diperbanyak dengan cara stek.

Sifat kimiawi  obat tradisional dan efek farmakologis brotowali :

Brotowali terkenal dengan rasanya yang pahit namun sejuk. Brotowali juga berguna sebagai  obat tradisional  penghilang rasa sakit, penurun panas dan melancarkan meridian.

Nama lain dari tanaman obat tradisional Brotowali adalah : Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); Andawali (Sunda), Antawali (Bali); Shen jin teng (China)

Kegunaan tanaman obat tradisional brotowali:

Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul dan memar.
Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
Kencing manis
BAGIAN YANG DIPAKAI : Batang.

KEGUNAAN :
1. Rheumatic arthritis, rheumatik sendi pinggul (sciatica), memar.
2. Demam, merangsang nafsu makan, demam kuning.
3. Kencing manis.

PEMAKAIAN : 10 - 15 gr ,  rebus , minum.

PEMAKAIAN LUAR   : Air rebusan batang brotowali dipakai untuk cuci koreng, kudis, luka-luka.

CARA PEMAKAIAN  :
1. Sebagai  obat tradisional Rheumatik :
    1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas.  Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum.  Sehari 3 x 1/2 gelas.

2. Untuk  obat tradisional Demam kuning (icteric)  :
    1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu  secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

3. Obat tradisional Demam :
    2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1    gelas.  Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x1/2 gelas.

4.  Obat tradisional Kencing manis :
    1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4 jari ± 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan,  sehari 2 X 1 gelas.

5.  Obat tradisional Kudis (scabies) :
    3  jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan  ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai  untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.

6.  Obat tradisional Luka  :
    Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x perhari.  Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.

read more

Obat Tradisional : Khasiat Temulawak

0 komentar
ObatTradisional - Temulawak
(Curcuma Xanthorrhiza Roxb)
Obat tradisional dan obat herbal dari Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) ini merupakan tumbuhan tahunan yang hidup merumpun dan berbatang semu berupa gabungan beberapa pangkal daun yang terpadu. Tiap batang memiliki 2-9 helai daun, bunganya berukuran pendek dan lebar, warna putih atau kuning tua dan pangkal bunga berwarna ungu
Tumbuhan obat tradisional  ini dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian yang keluar dari rimpangnya. Rimpang induk dapat memiliki 3-4 buah rimpang. Warna kulit rimpang cokelat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna daging rimpang oranye tua atau kuning. Rimpang temulawak terbentuk di dalam tanah pada kedalaman sekitar 16 cm. Tiap rumpun umumnya memiliki 6 buah rimpang tua dan 5 buah rimpang muda.

Obat tradisional temulawak berkhasiat untuk mencegah dan mengatasi beraneka macam penyakit. Berbagai khasiat dari obat tradisional ini, antara lain, gangguan lever, mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu pencernaan, mengatasi radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan ginjal.
Selain itu, jenis obat herbal  ini juga bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi, anemia/kurang darah, melancarkan peredaran darah, gumpalan darah, malaria, demam, campak, pegal linu, rematik, sakit pinggang, peluruh haid, keputihan, sembelit, ambeien, menambah nafsu makan, batuk, asma, radang tenggorokan, radang saluran nafas, radang kulit, eksim, jerawat, meningkatkan stamina, radang kandung empedu dan batu empedu.
Berbagai khasiat obat tradisional dan obat herbal temulawak ini adalah :
1. Untuk obat tradisional pada gangguan lever, gunakan 25 gr temulawak dan 30 gr daun serut/mirten direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, saring dan airnya diminum selagi hangat.

2. Untuk obat herbal pada radang sendi, rematik, pegal linu, ambil 25 gr temulawak berikut 20 gr jahe merah direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.

3. Untuk obat herbal peluruh haid, gunakan 25 gr temulawak diblender dengan air secukupnya, saring lalu tambahkan madu secukupnya dan diminum.

4. Untuk obat tradisional sakit radang kandung empedu, gunakan 30 gr temulawak diiris-iris lalu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.

5. Untuk obat tradisional mengatasi batu empedu, gunakan 25 gr temulawak, 30 gr meniran dan gula aren secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.

6. Untuk terapi obat herbal menurunkan kadar kolesterol tinggi, gunakan 20 gr temulawak kering ditumbuk halus lalu diseduh dengan air panas secukupnya dan diminum hangat-hangat.

7. Obat tradisional masalah radang lambung, gunakan 30 gr temulawak dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.

8. Sebagai obat tradisional untuk batuk dan radang saluran nafas, gunakan 25 gr temulawak diparut, tambahkan air matang secukupnya, saring lalu tambahkan madu secukupnya dan air perasan 1 buah jeruk nipis, kemudian diminum.

9. Sebagai obat herbal untuk meningkatkan nafsu makan, ambil 25 gr temulawak, 10 gr asam jawa dan gula merah secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, saring dan diminum.

Gunakan dosis resep obat tradisional ini dua kali sehari secara teratur. Sedangkan, untuk penyakit berat/serius selain menggunakan obat tradisional, disarankan untuk tetap berkonsultasi ke dokter.

Dari khasanah pakar obat tradisional dan obat herbal  : Prof HM Hembing Wijayakusuma


read more

Sabtu, 25 Desember 2010

Obat Tradisional : Khasiat Tempuyung

Sabtu, 25 Desember 2010
0 komentar
Obat Tradisional - Tempuyung
Obat tradisional dan obat herbal tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan obat tradisional yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl.

Tumbuh sebagai tanaman tahunan, tegak, 0,6 - 2 m, obat tradisional ini mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat. Batang berongga dan berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh dan berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm, lebar 3 - 12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bungan bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan tanaman obat tradisional ini berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecoklatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, coklat kekuningan.

Ada keaneka-ragaman tumbuhan obat herbal ini. Yang berdaun kecil disebut lempung dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 meter disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Perbanyakan dengan biji.

Sifat dan Khasiat Obat Tradisional Tempuyung.
Tempuyung rasanya pahit dan dingin. Obat tradisional ini berkhasiat menghilangkan panas dan racun, peluruh kencing (diuretik), penghancur batu (lipotriptik), antiurolitiasis dan menghilangkan bengkak.

Kandungan Kimia Obat herbal Tempuyung
Tempuyung mengandung  a-laktuserol, b-laktuserol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid dan taraksasterol.

Bagian yang digunakan pada obat tradisional ini:
Daun atau seluruh tumbuhan

Indikasi terapi obat tradisional tempuyung:
Tempuyung dapat mengatasi:
Batu sakuran kencing dan batu empedu
Radang usus buntu (apendistis), radang payudara (mastitis)
Disentri
Wasir
Beser mani (spermatorea)
Darah tinggi (hipertensi)
Pendengaran berkurang (tuli)
rematik gout, memar
bisul, luka bakar.

Cara Pemakaian dan Penggunaan obat tradisional ini:
Daun atau seluruh tumbuhan sebanyak 15-60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling lalu ditempelkan ke tempat yang sakit atau diperas dan airnya untuk kompres bisul, luka bakar dan wasir.

Efek farmakologis dan Hasil Penenitian obat tradisional tempuyung
Penelitian pengaruh ekstrak air dan ekstrak alkohol daun tempuyung terhadap volume urine tikus in vivo dan pelarutan batu ginjal in vitro, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1) daun tempuyung tidak secara jelas mempunyai efek diuretik, namun mempunyai daya melarutkan batu ginjal: 2) daya melarutkan batu ginjal oleh ekstrak air lebih baik dari pada ekstrak alkohol (Giri Hardiyatmo, Fak. Farmasi UGM 1991)

Praperlakuan flavonoid fraksi asetat daun tempuyung mampu menghambat hepatotoksisitas karbon tetraklorida (CCI4) yang diberikan pada mencit jantan (Atiek Liestyaningsih, Fak. Farmasi UGM 1991)

Contoh Pemakaian obat tradisional ini:
Untuk obat tradisional Radang Payudara
Tumbuhan tempuyung segar sebanyak 15g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

Untuk obat tradisional Bisul
Batang dan daun tempuyung segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Air perasannya digunakan untuk mengompres bisul.

Untuk obat tradisional Darah Tinggi, Kandung Kencing dan Kandung Empedu Berbatu
Daun tempuyung segar sebanyak 5 lembar dicuci lalu diasapkan ebentar. Makan sebagai lalap bersama nasi. Lakukan 3 kali sehari

Sebagai obat tradisional Kencing Batu
Daun tempuyung kering sebanyak 250mg direbus dengan 250 cc air bersih sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Habiskan dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Daun tempuyung, daun Advokad (Persea america), daun sawi tanah  (Nasturtium montanum), seluruhnya bahan segar sebanyak 5 lembar, dan 2 jari gula enau dicuci bersih lalu direbus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4 nya . Setelah dingin disaring. Air yang terkumpul diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

Daun tempuyung dan daun keji beling (Strobilanthes crispus) segar masing-masing 5 lembar, jagung muda 6 buah dan 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 3/4 nya. Setelah dingin disaring, lalu diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

Obat tradisional pendengaran berkurang (Tuli)
Herba tempuyung segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak. Gilling sampia halus, lalu diperas dengan kain bersih. Airnya diteteskan pada telinga yang tuli. Lakukan 3 - 4 kali sehari.

Catatan
Kapsul Prolipid yang diindikasikan untuk pengobatan kolesterol tinggi dan menjaga kelangsingan tubuh mengandung tumbuhan obat tradisional  ini

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Tradisional  Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi

read more
 

Peluang Usaha

"Stop dreaming Start Action!" - Berhentilah bermimpi dan segera ambil langkah, tindakan, action, action dan action!